, ,

Paman Teman Korban Jadi Tersangka, Polres Mojokerto Ungkap Kronologi Tewasnya Pelajar SMK di Sungai Brantas

oleh -341 Dilihat

Tragedi Sungai Brantas: Paman Teman Korban Ditahan sebagai Tersangka Pembunuhan Pelajar SMK, Polres Mojokerto Beberkan Fakta Mengejutkan

Mojokerto – Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Mojokerto setelah seorang pelajar SMK berusia 17 tahun, Ahmad Fauzi, ditemukan tewas mengambang di Sungai Brantas pada Selasa (16/7/2024) pagi. Setelah penyelidikan selama 48 jam tanpa henti, Polres Mojokerto akhirnya menetapkan Sugeng (45), paman dari teman dekat korban, sebagai tersangka utama dalam kasus yang mengguncang masyarakat ini.

Detik-detik Mencekam Sebelum Pembunuhan

Berdasarkan rekonstruksi polisi, rangkaian peristiwa bermula pada Minggu sore (14/7) ketika Ahmad yang dikenal sebagai siswa berprestasi di SMKN 2 Mojokerto ini mengunjungi rumah temannya, Rian (16), di Desa Kaliombo. Keduanya berencana menginap untuk membantu pekerjaan di kebun milik keluarga Rian.

“Saat makan malam, tersangka Sugeng yang sedang mabuk menyuruh Ahmad membeli minuman keras lagi. Ketika ditolak dengan sopan, kemarahan Sugeng meledak,” jelas AKBP Rudi Hartono, Kapolres Mojokerto, dalam jumpa pers yang digelar Kamis (18/7).

Adegan Kekerasan yang Mengiris Hati

Menurut pengakuan Rian yang menjadi saksi kunci:

  • Sugeng mengambil balok kayu sepanjang 1 meter dari tumpukan kayu bakar

  • Dengan sekali gebrak, balok menghantam pelipis kanan Ahmad hingga roboh

  • “Dia (Ahmad) sempat merintih sebelum tak bergerak lagi,” kenang Rian sambil terisak

Yang lebih mengerikan, alih-alih meminta pertolongan medis, Sugeng justru:

  1. Menunggu hingga tengah malam ketika warga terlelap

  2. Menggotong jasad Ahmad yang masih bernyawa tipis

  3. Membuangnya ke Sungai Brantas yang sedang banjir kiriman

Penemuan yang Mengguncang Pagi Itu

Jenazah Ahmad ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 06.30 WIB di dekat Jembatan Kaliombo dengan kondisi:

  • Wajah lebam dan bengkak

  • Luka bekas pukulan di kepala

  • Seragam sekolah masih melekat di badan

“Ada buih di mulutnya yang menunjukkan dia sempat berjuang melawan arus sebelum akhirnya menyerah,” ujar dr. Linda Wahyuni dari RSUD Kota Mojokerto yang melakukan otopsi.

Profil Pelaku yang Mengejutkan

Sugeng ternyata bukan orang asing bagi warga Kaliombo. Pria beristri dua ini memiliki catatan kriminal panjang:
✔ 3 kali kasus penganiayaan (2015, 2018, 2020)
✔ Pernah dipenjara 2 tahun untuk kasus KDRT
✔ Dikenal sebagai pemabuk berat di lingkungannya

“Kami sedang selidiki kemungkinan ada motif lain selain emosi sesaat,” tambah AKBP Hartono.

Polres Mojokerto
Polres Mojokerto

Baca juga: Desa Trawas, Kecamatan Trawas Gandeng Kaum Muda dalam Menjaga Keseimbangan Alam

Duka Keluarga yang Tak Terperikan

Di rumah sederhana di Desa Gedek, orang tua Ahmad – Sutrisno (50) dan Siti Aminah (48) – masih tidak percaya anak semata wayang mereka telah pergi.
“Anak saya ini juara kelas, baru saja memenangkan lomba robotik tingkat provinsi,” ujar Siti sambil memeluk erat seragam sekolah anaknya.

Sekolah pun mengibarkan bendera setengah tiang dan mengadakan doa bersama. “Ahmad adalah siswa teladan yang sangat dihormati teman-temannya,” kenang Wakil Kepala Sekolah, Dra. Sri Wahyuni.

Perlawanan Hukum yang Akan Dijalani dari Polres Mojokerto

Polisi telah mengamankan bukti-bukti kunci:

  • Balok kayu bermercikan darah

  • Pakaian tersangka yang masih bernoda darah

  • Rekaman CCTV warung yang menunjukkan Ahmad menolak membeli minuman

Tersangka dijerat dengan:

  1. Pasal 340 KUHP (Pembunuhan berencana) – Ancaman hukuman mati

  2. Pasal 338 KUHP (Pembunuhan) – Maksimal 15 tahun penjara

  3. Pasal 81 UU Perlindungan Anak – Tambahan 1/3 hukuman

Efek Runtun Tragedi Ini

Kasus ini memicu berbagai reaksi:

  • Ratusan pelajar menggelar aksi damai tuntut keadilan

  • Dinas PPPA Jatim kian gencarkan sosialisasi anti kekerasan

  • Warga Kaliombo membentuk patroli warga antisipasi tindak kriminal

Pesan untuk Masyarakat dari Polres Mojokerto

Kapolres berpesan:
“Jangan pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan, apalagi melibatkan anak-anak. Mari jaga bersama lingkungan yang aman untuk generasi muda kita.”

#JusticeForAhmadFauzi #StopKekerasanTerhadapAnak #MojokertoBerduka

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.