Mojokerto – Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan memperkaya metode pembelajaran, SMP Negeri 6 Mojokerto menggandeng sejumlah perguruan tinggi sebagai mitra strategis. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan sinergi positif dalam pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, hingga pembelajaran yang lebih mendalam dan kontekstual bagi siswa.
Langkah inovatif ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi guna membangun pendidikan yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Wujud Nyata Kolaborasi Pendidikan
Kepala SMPN 6 Mojokerto, Dra. Diah Ernawati, menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan telah direalisasikan dalam berbagai kegiatan konkret seperti:
-
Workshop pengembangan metode ajar berbasis riset,
-
Program magang dan pengabdian mahasiswa di lingkungan sekolah,
-
Kuliah umum untuk siswa dan guru oleh dosen dari universitas mitra,
-
Pengembangan proyek pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics),
-
Pelatihan digitalisasi pembelajaran.
“Kami ingin siswa tidak hanya menghafal, tapi mampu memahami, menganalisis, dan mencipta. Dengan menggandeng perguruan tinggi, kami mendapat akses langsung pada keilmuan yang lebih luas, dan ini memperkaya pengalaman belajar di sekolah,” ungkap Diah.
Manfaat Nyata bagi Guru dan Siswa
Kolaborasi ini juga dirasakan manfaatnya secara langsung oleh guru. Banyak tenaga pendidik yang kini lebih percaya diri menerapkan pendekatan pembelajaran aktif dan inovatif karena telah mendapat pelatihan langsung dari akademisi kampus.
Sementara itu, bagi siswa, hadirnya mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi mitra menjadi motivasi tersendiri.
“Rasanya beda kalau yang ngasih materi itu langsung kakak-kakak mahasiswa atau dosen. Jadi semangat dan termotivasi, apalagi banyak yang cerita soal dunia kuliah dan cara belajar yang menyenangkan,” ujar Aulia, siswi kelas 9.
Baca juga: Penyiksa Anak Tiri di Mojokerto Dituntut 9 Tahun Penjara
Dukungan dari Dunia Kampus
Beberapa perguruan tinggi yang terlibat dalam kerja sama ini di antaranya Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Islam Majapahit (UNIM), dan Universitas Negeri Malang (UM). Ketiganya menyambut baik sinergi ini dan menganggapnya sebagai bentuk nyata kontribusi kampus dalam pembangunan pendidikan dasar.
“Kami tidak hanya fokus pada pendidikan tinggi, tapi juga ingin menjembatani kesenjangan antara dunia kampus dan sekolah. Anak-anak SMP adalah benih generasi unggul yang harus kita rawat bersama sejak dini,” kata salah satu dosen dari UNESA yang terlibat dalam pelatihan guru.
Menuju Sekolah Kolaboratif dan Inovatif
SMPN 6 Mojokerto kini mulai dikenal sebagai salah satu sekolah yang aktif membangun jejaring lintas lembaga. Selain dengan kampus, sekolah ini juga menjalin kerja sama dengan dunia industri, komunitas literasi, hingga lembaga riset pendidikan.
“Kami ingin anak-anak belajar dengan hati, bukan hanya dengan otak. Mereka harus punya rasa ingin tahu, empati, dan semangat berkontribusi pada masyarakat,” tambah Diah Ernawati.
Sinergi antara SMPN 6 Mojokerto dan perguruan tinggi adalah contoh konkret bagaimana pendidikan dapat bergerak ke arah yang lebih kolaboratif dan bermakna. Kolaborasi ini bukan hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga menumbuhkan motivasi, kreativitas, dan semangat belajar siswa secara holistik.
