Jembatan Talunbrak, Penghubung Vital Mojokerto-Gresik, Tembus 83%: Target Operasi Akhir 2025
Kota Mojokerto- Kabar gembira untuk warga di perbatasan Mojokerto dan Gresik! Pembangunan Jembatan Talunbrak yang baru, yang dinantikan sebagai nadi penghubung utama kedua wilayah tersebut, telah menunjukkan progres yang sangat menggembirakan. Hingga saat ini, proses konstruksinya telah mencapai Tembus 83% dan ditargetkan dapat sepenuhnya beroperasi serta dilalui kendaraan pada akhir November 2025.
Baca Juga : Heboh Uang Rp 80.000 dan Rp 250.000 Beredar, Ternyata Cuma Hoax Belaka
Perkembangan pesat ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin. “Alhamdulillah, progres fisik pembangunan telah mencapai 83%. Saat ini, fokus pekerjaan berada pada tahap pemasangan kerangka baja yang merupakan struktur utama jembatan. Dengan segala upaya, kami mematok target penyelesaian pada akhir November tahun depan,” papar Rizal dengan penuh optimisme.
Pondasi Kuat dan Pemasangan Kerangka Baja
Menjelaskan lebih detail, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya, memastikan bahwa tahapan paling krusial, yaitu pembuatan pondasi, telah diselesaikan dengan sempurna. Pondasi ini telah dirancang khusus untuk matang dan aman dari dinamika serta erosi aliran Sungai Lamong yang terkenal deras.
“Tahap yang sekarang sedang berjalan adalah pemasangan girder atau kerangka baja. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian tinggi dan dibantu dengan crane untuk menempatkan komponen-komponen berat tersebut secara presisi. Kami perkirakan proses pemasangan baja ini akan rampung dalam waktu sekitar dua minggu ke depan,” jelas Henri.
Spesifikasi dan Vitalitas Jembatan Baru
Jembatan Talunbrak yang baru dibangun dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter, memberikan ruang yang lebih luas dan aman dibandingkan pendahulunya. Henri Surya menegaskan bahwa kualitas dan kekuatan jembatan ini telah dirancang sesuai dengan standar jalan kabupaten.
“Kekuatannya mengikuti standar jalan kabupaten. Artinya, semua jenis kendaraan yang selama ini legal melintas di jalan kabupaten, mulai dari sepeda motor, mobil penumpang, hingga truk dengan muatan sesuai standar, akan dapat melintas dengan lancar di jembatan ini,” tandasnya.
Vitalitas Jembatan Talunbrak tidak bisa diremehkan. Jembatan ini merupakan urat nadi yang menghubungkan Dusun Talun di Desa Talunblandong (Mojokerto) dengan Dusun Brak (Talunblandong) dan Dusun Karangpilang di Desa Ngampel, Kecamatan Balongpanggang (Gresik). Keberadaannya akan memangkas waktu tempuh dan jarak yang sebelumnya harus ditempuh dengan memutar sangat jauh.
Jembatan Darurat dan Sejarah Kerusakan
Selama proses pembangunan berlangsung, akses masyarakat tidak sepenuhnya terputus. Pemerintah telah menyediakan jembatan darurat di samping lokasi pembangunan yang masih dapat digunakan untuk penyeberangan pejalan kaki, khususnya para petani yang beraktivitas ke sawah dan pelajar yang berangkat ke sekolah.
Jembatan Talunbrak yang lama telah berjasa sejak dibangun pada tahun 2001. Namun, jembatan tersebut hanya mampu menampung kendaraan roda dua. Musibah datang pada tahun 2021, ketika banjir bandang Sungai Lamong menghancurkan jembatan tersebut hingga mengalami kerusakan berat. Sejak saat itu, masyarakat kedua daerah terpaksa harus menjalani rutinitas harian dengan rute memutar yang memakan waktu dan biaya.
Dukungan Dana dan Harapan untuk Masa Depan
Dalam sambutannya, Gus Barra berharap besar agar Jembatan Talunbrak yang baru dapat menjadi pemacu kemudahan aksesibilitas, percepatan distribusi barang, dan penggerak perekonomian masyarakat di perbatasan.
Pembangunan yang dikerjakan oleh kontraktor CV Sekar Arum sejak 26 Februari 2025 ini didanai melalui dana hibah rehabilitasi konstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan nilai anggaran mencapai Rp 13,545,739,000.
