, ,

Dua Jasad Ditemukan Di Mojokerto Dalam Waktu Berdekatan, Polisi Selidiki

oleh -27 Dilihat

Tragedi di Kota Tua: Dua Nyawa Melayang dalam Rentetan Peristiwa Pilu di Mojokerto

Kota Mojokerto Suasana mencekam menyelimuti Kota dan Kabupaten Mojokerto dalam kurun waktu hampir bersamaan, setelah warga ditemukan dua jasad dengan latar belakang kisah yang berbeda namun sama-sama menyimpan kepiluan. Seperti fragmen kehidupan urban yang penuh paradoks, dua insiden kematian ini terjadi di lokasi yang hanya terpaut beberapa kilometer.

Dua Jasad Ditemukan Di Mojokerto Dalam Waktu Berdekatan, Polisi Selidiki
Dua Jasad Ditemukan Di Mojokerto Dalam Waktu Berdekatan, Polisi Selidiki

Baca Juga : Denah Megah Situs Kumitir Terungkap, Bukti Kejayaan Istana Majapahit

Episode Pertama: Kisah Pilu Kakek Tua di Teras Ruko

Di jantung Kota Mojokerto, tepatnya di kawasan komersial Jalan Gajah Mada yang biasanya ramai oleh aktivitas ekonomi, sebuah pemandangan mengharukan terhampar di teras ruko dekat Taman Pemuda. Seorang kakek tua yang tak dikenal warga ditemukan telah menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 16.00 WIB.

Saksi mata menggambarkan kondisi jasad yang sudah terbujur kaku di lantai teras ruko yang kosong, seolah menjadi simbol pengabaian terhadap kaum renta. “Korban diketahui mengidap penyakit hernia menahun dan mengalami kondisi pikun serta linglung,” jelas Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Kota, Ipda Sugiarto, dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut Sugiarto mengungkapkan narasi hidup korban yang penuh luka. “Kakek ini hidup terpisah dari keluarga, ingatannya sudah pikun, dan kehidupannya dihabiskan di jalan-jalan,” tuturnya dengan nada prihatin. Investigasi tim kepolisian berhasil melacak jejak kehidupan korban yang pernah tinggal di Jalan Prapanca, Kelurahan Mentikan, dan sering terlihat beraktivitas di Pasar Tanjung Anyar.

Proses identifikasi sempat mengalami kendala karena korban tidak membawa kartu identitas dan sidik jari tidak memberikan hasil. Namun, upaya tak kenal lelah akhirnya berbuah manis ketika keluarga korban yang berdomisili di Surabaya berhasil dihubungi. “Kini jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak,” tandas Sugiarto.

Episode Kedua: Debt Collector Meninggal dalam Kesendirian

Sementara itu, di pelosok Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, kabar duka datang dari sebuah rumah kos sederhana. Seorang debt collector berusia 59 tahun bernama Imam Basori ditemukan meninggal dalam kondisi yang tak kalah memilukan.

Kematian pria asal Dusun Gedangklutuk, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri ini pertama kali tercium oleh tetangga dan pemilik kos sekitar pukul 18.00 WIB. “Kami mencium bau busuk menyengat yang berasal dari kamar korban,” ujar salah seorang tetangga.

Kepala Desa Wringinrejo, Suhartono, yang hadir di lokasi menuturkan kronologi penemuan jenazah. “Setelah mendapat laporan, kami bersama kepolisian membuka kamar korban. Ternyata benar, korban sudah meninggal dalam kondisi membusuk dengan posisi terlentang di atas ranjang.”

Imam Basori diketahui telah menempati kos milik Hadi selama setahun terakhir. Menurut pengakuan warga, pria ini kerap menghabiskan waktu sendirian, dengan sesekali kunjungan dari istri dan anaknya. “Diduga kuat korban meninggal akibat kambuhnya penyakit asma yang diderita selama ini,” imbuh Suhartono. “Di lokasi, petugas menemukan obat-obatan yang biasa dikonsumsi korban, termasuk obat asma.”

Tim evakuasi kemudian membawa jasad korban ke kamar jenazah RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo untuk dilakukan visum. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk mobil Toyota Avanza hitam bernopol S 1126 PK beserta obat-obatan milik korban.

Refleksi Duka di Balik Gemerlap Kota

Dua peristiwa tragis dalam sehari ini menyisakan duka mendalam sekaligus menjadi cermin betapa rapuhnya kehidupan di tengah hiruk-pikuk kota. Dari seorang kakek yang menghabiskan hari tuanya di jalanan hingga seorang debt collector yang mengembuskan nafas terakhir dalam kesendirian – keduanya mengingatkan kita tentang betapa berharganya perhatian dan kepedulian terhadap sesama.

Sebagai penutup, kedua kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian setempat. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya, sambil mengambil hikmah tentang pentingnya menjaga silaturahmi dan memperhatikan lingkungan sekitar.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.