, ,

Ancaman Banjir Mengintai, Pemkab Mojokerto Buru-buru Buka Sumbatan Dam

oleh -75 Dilihat

Hadang Ancaman Banjir, Pemkab Mojokerto Turunkan “Pasukan Khusus” Bersihkan Sumbatan Sampah di Sungai Bangsal

Kota Mojokerto- Menghadapi gencarnya kiriman sampah dan ranting pohon dari hulu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto tak main-main. Pasca hujan deras yang mengguyur, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) langsung menerjunkan “pasukan khusus” mereka—berupa alat berat—untuk membuka sumbatan yang menyelubungi sejumlah dam di aliran Sungai Bangsal. Langkah tanggap darurat ini dilakukan untuk meredam ancaman banjir yang mengintai pemukiman padat penduduk.

Ancaman Banjir Mengintai, Pemkab Mojokerto Buru-buru Buka Sumbatan Dam
Ancaman Banjir Mengintai, Pemkab Mojokerto Buru-buru Buka Sumbatan Dam

Baca Juga : Perjalanan Mencekam Dua Santri Di Tengah Amukan Banjir Pacet

Rois Arif Budiman, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, membeberkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada malam hari telah menyumbat tiga titik dam. Sumbatan masif tersebut didominasi oleh ranting pepohonan, bambu, batang kayu besar, hingga sampah rumah tangga kiriman dari daerah hulu.

“Kami tidak bisa berleha-leha. Imbas hujan deras, tiga dam di Kecamatan Mojoanyar, yaitu Dam Sadartengah, Ngarjo, dan Dam Pudaksari, mengalami penyumbatan serius. Jika dibiarkan, ini ancaman langsung bagi warga,” tegas Rois, menjelaskan urgensi penanganan tersebut.

Perjuangan Sampai Dini Hari dan Siaga 24 Jam

Aksi pembersihan pun diluncurkan dengan cepat dan penuh perhitungan. Dengan bantuan alat berat, tim gabungan dikerahkan untuk menyingkirkan gunungan sampah yang menghambat aliran air. Perjuangan itu bahkan berlangsung hingga larut malam.

“Tadi malam, rekan-rekan di lapangan baru bisa beristirahat pukul 01.00 dini hari. Namun, kesiagaan tidak boleh kendur. Pagi harinya, operasi pembersihan kembali dilanjutkan di Dam Pudaksari untuk memastikan semuanya benar-benar lancar,” tambah Rois.

Berkat respons yang cepat dan tanpa jeda ini, debit air yang sempat meluber dan mengancam permukiman warga berangsur-angsur dapat dikendalikan. Meski sempat terjadi luapan sesaat di Desa Sadartengah, kondisi akhirnya dapat dinormalkan.

“Alhamdulillah, setelah pembersihan intensif, situasi sudah aman dan terkendali,” ucap Rois melegakan.

Namun, kewaspadaan tetap dipasang tinggi. Di tengal ketidakpastian cuaca ekstrem belakangan ini, Dinas PUPR memastikan kesiapsiagaan penuh dengan menempatkan sejumlah personel dan alat berat dalam status siaga 24 jam.

“Prinsip kami, pencegahan lebih baik daripada mengobati. Alat berat masih kami standbykan di posisi strategis. Di musim seperti ini, kita harus gerak cepat, respons harus hari ini juga, tidak boleh menunggu esok,” tegas Rois. Ia juga mengingatkan, selain ancaman banjir, sumbatan yang dibiarkan dalam waktu lama berpotensi merusak struktur dan infrastruktur dam itu sendiri.

Dampak Langsung ke Warga dan Harapan ke Depan

Kondisi darurat ini turut dirasakan langsung oleh warga. Ahmad Rudi Yanto, Ketua BPD Desa Sadar Tengah, mengonfirmasi bahwa hujan deras telah menyebabkan penumpukan sampah dan ranting yang “luar biasa” di Dam Sadartengah.

“Sumbatan kayu dan sampah sempat menyebabkan 12 rumah di RT 01 RW 01, serta beberapa rumah di RT 08 dan 09 RW 02, terendam banjir,” kenang Rudi.

Namun, ia beserta warga lainnya mengapresiasi langkah ekstra cepat yang dilakukan oleh Dinas PUPR. Pembersihan yang dilakukan hingga dini hari itu dinilai sangat efektif mencegah dampak yang lebih parah.

“Warga sempat waswas, karena tumpukan sampah di pintu dam ibarat bom waktu. Jika hujan deras kembali datang dari hulu, air sungai akan meluap dengan mudah ke rumah-rumah kami, terutama di lingkungan RT 1, RW 1 Dusun Mojogeng. Belum lagi risiko pintu air yang bisa jebol jika tekanan arusnya terlalu deras,” jelasnya.

Di balik rasa lega, ada harapan dan permohonan yang disampaikan Rudi mewakili warga. “Semoga tidak ada lagi kiriman sampah skala besar dari hulu. Kami yang tinggal di daerah hilir selalu menjadi pihak yang pertama merasakan dampaknya. Kolaborasi antar-wilayah untuk pengelolaan sampah yang lebih baik sangat kami dambakan,” pungkasnya penuh harap.

Dengan langkah proaktif dan komitmen penuh ini, Pemkab Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam mengedepankan keselamatan warga dan mengantisipasi bencana di tengah tantangan cuaca yang semakin ekstrem.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.