, ,

Arkeolog Temukan Struktur Unik Berbentuk Bintang di Candi Bhre Kahuripan Mojokerto

oleh -59 Dilihat

Mengungkap Misteri Candi Bhre Kahuripan: Bangunan Berbentuk Bintang 8 Sudut Peninggalan Majapahit yang Memukau

Kota Mojokerto-  Ekskavasi Arkeolog Temukan Struktur terbaru di kompleks Candi Bhre Kahuripan, Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto, berhasil mengungkap struktur kuno yang luar biasa unik. Bangunan berbahan bata merah ini memiliki bentuk menyerupai bintang dengan delapan sudut lancip, masing-masing mengarah ke delapan mata angin. Temuan ini semakin memperkaya khazanah sejarah Kerajaan Majapahit dan membuka pintu bagi penelitian lebih mendalam tentang arsitektur dan fungsi bangunan pada masa itu.

Arkeolog Temukan Struktur Unik Berbentuk Bintang di Candi Bhre Kahuripan Mojokerto
Arkeolog Temukan Struktur Unik Berbentuk Bintang di Candi Bhre Kahuripan Mojokerto

Baca Juga :  Pemerintah Kota Mojokerto Dipertanyakan Kenapa Gaji PPPK Telat 3 Bulan

Struktur Unik Berbentuk Bintang 8 Sudut

Tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur telah melakukan penggalian di bagian barat kompleks Candi Bhre Kahuripan sejak 2018. Hasilnya, mereka berhasil menampakkan seluruh struktur berbentuk bintang ini. Delapan sudut lancipnya mengarah ke semua penjuru mata angin, meskipun beberapa bagian, seperti sudut utara dan barat laut, telah rusak dan tidak utuh lagi.

Salah satu sudut yang masih terlihat jelas adalah sudut barat, dengan ketebalan dinding mencapai 130 cm. Denah bangunan ini seperti dua bujur sangkar berukuran 14×14 meter yang saling bersilangan, menciptakan pola bintang. Jarak antar sudut lancipnya sekitar 5 meter, sementara jarak antar kaki sudut mencapai 7 meter.

“Kami benar-benar menemukan struktur berdenah bintang delapan sudut yang mengarah ke delapan mata angin. Ini sangat menarik karena bentuk seperti ini jarang ditemukan di situs-situs lain,” ungkap Muhammad Ichwan, Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan BPKW XI Jatim.

Fungsi Bangunan Mandala Pemujaan Zaman Majapahit?

Di dalam struktur bintang ini, tim juga menemukan berbagai struktur lain dari bata merah, termasuk sebuah saluran yang diduga sebagai selokan air. Saluran selebar 45 cm ini membentang dari barat ke timur, dengan cekungan di tengahnya selebar 15 cm.

“Kami menduga ini adalah saluran air yang mengalir ke arah timur. Ini memperkuat dugaan bahwa bangunan ini memiliki fungsi ritual tertentu,” jelas Ichwan.

Hipotesis sementara dari para arkeolog adalah bahwa struktur ini merupakan mandala—sebuah bangunan suci yang digunakan untuk aktivitas pemujaan pada zaman Majapahit. Beberapa temuan pendukung antara lain:

  • Fragmen genting, menunjukkan bahwa bangunan ini mungkin memiliki atap.

  • Ukel (hiasan atap), yang biasanya ditemukan pada bangunan penting.

  • Bata berprofil, diduga sebagai penghias tepian struktur.

Namun, tim belum bisa memastikan apakah bangunan ini benar-benar beratap, karena belum ditemukan umpak (pondasi tiang) yang masih berada di posisi aslinya.

Sejarah Candi Bhre Kahuripan Persembahan untuk Tribhuwana Tunggadewi

Candi Bhre Kahuripan sendiri diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350–1389 Masehi). Berdasarkan angka tahun 1294 Saka (1372 Masehi) yang terukir pada batu yoni di candi ini, para arkeolog meyakini bahwa candi ini didirikan untuk memuliakan Tribhuwana Tunggadewi, ibu Hayam Wuruk sekaligus ratu pertama Majapahit setelah Jayanegara.

Beberapa temuan penting di candi ini antara lain:

  • Lempengan emas berbentuk kura-kura (panjang 6 cm) di dalam sumur candi.

  • Arca batu andesit setinggi 2 meter, meskipun sudah rusak dan tidak bisa dikenali wujud aslinya.

Kompleks Candi yang Luas dengan Pagar Megah

Yang mengejutkan, Candi Bhre Kahuripan ternyata berada dalam sebuah kompleks yang sangat luas, dikelilingi oleh pagar bata merah dengan panjang 183 meter (barat-timur) dan lebar 121 meter (utara-selatan). Gerbang utamanya berada di sisi barat, dengan tiga tapak gapura berbentuk cruciform (salib) berukuran 26×20 meter.

Di sisi utara, terdapat lima pilar besar berdenah bujur sangkar (3,7×3,8 meter) yang berjarak sekitar 40 meter satu sama lain. Sayangnya, penggalian di sisi timur dan selatan terhambat oleh jalan aspal yang masih digunakan warga.

Apa Makna Bentuk Bintang 8 Sudut Ini?

Struktur berbentuk bintang delapan sudut ini masih menjadi teka-teki. Beberapa kemungkinan maknanya:

  1. Simbol Kosmologi: Mewakili delapan penjuru mata angin dalam kepercayaan Hindu-Buddha.

  2. Fungsi Astronomi: Mungkin digunakan untuk pengamatan bintang atau penanggalan.

  3. Konsep Mandala: Sebagai representasi alam semesta dalam ritual keagamaan.

Temuan ini semakin menunjukkan betapa Majapahit memiliki arsitektur yang canggih dan penuh makna filosofis. Ekskavasi lanjutan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak misteri tentang situs ini.

Kesimpulan Warisan Sejarah yang Harus Dilestarikan

Candi Bhre Kahuripan bukan sekadar peninggalan arkeologis biasa. Bentuknya yang unik, sejarahnya yang terkait dengan tokoh penting Majapahit, serta kompleksitas strukturnya menjadikannya situs yang sangat berharga.

“Kami berharap penelitian ini bisa terus berlanjut agar kita bisa memahami lebih dalam fungsi dan makna dari bangunan ini,” pungkas Ichwan.

Arkeolog Bagi pecinta sejarah dan budaya, Candi Bhre Kahuripan adalah harta karun yang menunggu untuk dijelajahi. Dengan terus dilakukannya ekskavasi dan penelitian, bukan tidak mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi keajaiban dari masa kejayaan Majapahit.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.