Mengungkap Pesona Tersembunyi Candi Bangkal di Mojokerto: Sebuah Mahakarya Unik dari Dua Material
Kota Mojokerto- Tersembunyi di tengah permukiman Dusun Bangkal, Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, terdapat sebuah candi yang menyimpan keunikan luar biasa namun jarang diketahui publik. Candi Bangkal, begitulah namanya, bukan sekadar peninggalan biasa. Candi ini memukau dengan perpaduan dua bahan pembangun yang berbeda—bata merah dan batu andesit—menjadikannya salah satu situs arkeologi yang langka di Jawa.

Baca Juga : Lomba Foto Mojo QRIS Run 2025, Abadikan Semangat Lari & Pesona Mojokerto
Keunikan Arsitektur yang Tak Biasa
Berbeda dengan candi-candi lain yang umumnya seluruhnya terbuat dari batu andesit atau bata merah, Candi Bangkal justru menggabungkan keduanya. Bagian utama candi dibangun dari bata merah, sementara hiasan relief dan ornamennya, seperti relief Kala, dibuat dari batu andesit. Perpaduan ini menciptakan kontras visual yang menarik sekaligus memunculkan pertanyaan: mengapa dua material berbeda digunakan?
Candi ini menghadap ke barat dan berdiri megah di tengah kolam buatan, seolah mengambang di atas air. Bangunan utamanya menjulang setinggi 10,8 meter, meski sebagian atapnya telah hilang dimakan zaman. Di sekeliling tubuh candi, terdapat relung-relung yang menonjol, masing-masing dihiasi wajah Kala yang mengeram—simbol perlindungan dalam kepercayaan Hindu.
Misteri Fungsi dan Latar Belakang Sejarah
Hingga kini, belum ditemukan prasasti atau angka tahun yang mengungkap kapan Candi Bangkal didirikan. Namun, berdasarkan gaya arsitektur dan motif hiasannya, para arkeolog menduga candi ini berlatar belakang Hindu dan mungkin berasal dari era Majapahit.
Di depan candi, terdapat sebuah struktur bata berukuran 3,2 x 8,8 meter dengan tinggi 70 cm. Diduga, bangunan ini berfungsi sebagai tempat sesaji untuk upacara keagamaan. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa Candi Bangkal dulunya merupakan pusat ritual penting di masa lalu.
Relief yang Memikat: Kala, Surya Majapahit, dan Ornamen Lainnya
Salah satu daya tarik utama Candi Bangkal adalah pahatan reliefnya yang sangat detail. Berikut beberapa yang paling mencolok:
-
Stilasi Kala yang Tak Lazim
Relief Kala biasanya ditempatkan di atas pintu atau relung candi sebagai penjaga. Namun, di Candi Bangkal, Kala justru menghiasi ketiga sisi luar candi, sebuah penempatan yang jarang ditemui di candi-candi Jawa. -
Hiasan Tapak Dara dan Kelopak Bunga
Bagian kaki candi dipenuhi ornamen tapak dara (motif berbentuk berlian) yang berjajar rapi, dihubungkan dengan garis horizontal seperti sebuah ikatan. Sementara itu, di badan candi, terdapat ukiran kelopak bunga yang meliuk-liuk, menambah kesan dinamis pada struktur bangunan. -
Sosok Misterius Pengendara Kuda
Di bagian dalam candi, terdapat sebuah batu sungkup yang dihiasi tokoh penunggang kuda dikelilingi sinar matahari. Beberapa ahli mengidentifikasinya sebagai Dewa Surya (dewa matahari dalam Hindu), sementara yang lain meyakini ini sebagai lambang Surya Majapahit—simbol kosmologis yang kerap dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
Mengapa Candi Bangkal Istimewa?
-
Perpaduan material bata dan andesit yang sangat langka.
-
Relief Kala di tempat tak biasa, berbeda dari candi-candi lain di Jawa.
-
Motif Surya Majapahit yang memperkuat kaitannya dengan era kejayaan Majapahit.
-
Lingkungan kolam buatan yang menciptakan kesan sakral dan estetis.
Nasib Candi Bangkal Sekarang
Meski masih relatif utuh, kehilangan sebagian atapnya. Sayangnya, situs ini belum sepopuler candi-candi besar seperti Trowulan atau Penataran. Padahal, keunikannya layak mendapat perhatian lebih, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Bagi Anda yang menyukai sejarah dan arkeologi, Candi Bangkal adalah harta karun tersembunyi yang wajib dikunjungi. Tidak hanya memamerkan keindahan seni kuno, tetapi juga menyimpan teka-teki masa lalu yang masih menunggu untuk dipecahkan.









