, ,

Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto Maksimalkan Peran Posyandu untuk Tekan Tengkes

oleh -49 Dilihat

Desa Parengan Optimalkan Posyandu untuk Perangi Stunting, Targetkan Penurunan Angka Tengkes di Mojokerto

Mojokerto – Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, gencar memaksimalkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam upaya menekan angka stunting atau tengkes di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap data terbaru yang menunjukkan masih tingginya prevalensi balita dengan gangguan pertumbuhan di daerah tersebut.

Kondisi Stunting di Desa Parengan

Berdasarkan pemantauan terakhir Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Desa Parengan termasuk salah satu wilayah dengan kasus stunting yang perlu mendapat perhatian khusus. Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, tidak hanya memengaruhi perkembangan fisik tetapi juga kemampuan kognitif anak.

“Kami menemukan beberapa faktor penyebab, mulai dari asupan gizi yang kurang optimal hingga kesadaran orang tua tentang pentingnya pola asuh yang baik,” jelas dr. Anisa Fitriani, salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah tersebut.

Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Mojokerto

Baca Juga: Massa Kembali Gelar Aksi Bela Rohingya di Kedubes Myanmar

Strategi Penguatan Posyandu Kabupaten Mojokerto

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa Parengan bersama Puskesmas Jetis melakukan sejumlah inovasi dalam pelayanan Posyandu, antara lain:

  1. Pemantauan Berkala
    Setiap bulan, Posyandu melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita untuk memantau pertumbuhan mereka. Data ini kemudian dianalisis untuk mendeteksi dini risiko stunting.

  2. Edukasi Gizi untuk Orang Tua
    Posyandu tidak hanya fokus pada balita, tetapi juga memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang pentingnya pemberian makanan bergizi, pola asuh, serta sanitasi yang baik.

  3. Kolaborasi dengan Kader Desa
    Kader kesehatan desa dilibatkan secara aktif untuk mendatangi rumah-rumah warga, terutama keluarga dengan balita yang berisiko stunting.

  4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
    Balita yang terindikasi kurang gizi mendapatkan bantuan makanan tambahan berbahan lokal yang kaya nutrisi, seperti telur, kacang hijau, dan sayuran.

Dukungan dari Berbagai Pihak Kabupaten Mojokerto

Upaya ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Kesehatan. “Kami menyediakan bantuan tenaga kesehatan, alat ukur antropometri, dan suplemen gizi untuk memastikan program berjalan efektif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Ria Damayanti, M.Kes.

Selain itu, tokoh masyarakat dan organisasi perempuan seperti PKK juga turun langsung mensosialisasikan pentingnya pencegahan stunting. “Kami mengajak ibu-ibu untuk aktif ke Posyandu dan memanfaatkan layanan yang ada,” kata Ketua PKK Desa Parengan, Siti Aminah.

Tantangan yang Dihadapi

Meski sudah berjalan, program ini masih menghadapi sejumlah kendala, seperti:

  • Keterbatasan anggaran untuk pengadaan makanan tambahan.

  • Kesadaran masyarakat yang masih rendah di beberapa keluarga.

  • Akses ke daerah terpencil yang membutuhkan pendekatan khusus.

Namun, pemerintah desa optimistis dapat mengatasi hal ini dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk swasta dan LSM.

Kisah Sukses dari Lapangan di Kabupaten Mojokerto

Salah satu keberhasilan yang patut dicontoh adalah kasus Balita Rina (3 tahun), yang sebelumnya terindikasi stunting. Berkat intervensi Posyandu melalui pemberian makanan bergizi dan pendampingan intensif, pertumbuhan Rina kini sudah menunjukkan perbaikan signifikan.

“Ibu Rina rutin datang ke Posyandu dan mengikuti saran kami. Sekarang berat dan tinggi anaknya sudah mendekati normal,” cerita seorang kader Posyandu dengan bangga.

Target ke Depan

Desa Parengan menargetkan penurunan angka stunting sebesar 30% dalam satu tahun ke depan. Untuk mencapainya, beberapa rencana jangka panjang sedang disusun, termasuk:

  • Penguatan ekonomi keluarga melalui program pemberdayaan UMKM.

  • Peningkatan sanitasi dengan pembangunan MCK sehat.

  • Kerja sama dengan ahli gizi untuk program khusus balita risiko tinggi.

Ajakan untuk Masyarakat

Pemerintah Desa Parengan mengimbau seluruh warga, terutama orang tua balita, untuk:
✔ Aktif mengunjungi Posyandu setiap bulan.
✔ Menerapkan pola makan bergizi seimbang di rumah.
✔ Menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit infeksi.

“Stunting bisa dicegah jika semua pihak bergerak bersama. Mari wujudkan generasi Parengan yang sehat dan cerdas!” seru Kepala Desa Parengan, Ahmad Faisol.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.