, ,

Enam Proyek Drainase Mojokerto Rampung 100%, Lebih Cepat dari Jadwal

oleh -185 Dilihat

Kabupaten Mojokerto Pacu Pembangunan, Enam Proyek Pengendali Banjir Tuntas Lebih Cepat dari Jadwal

Kota Mojokerto- Langkah sigap Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam mengantisipasi ancaman banjir menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dari total 14 proyek drainase yang digarap dengan anggaran mencapai Rp 16,72 miliar, enam di antaranya telah dinyatakan 100% selesai, bahkan sebelum batas waktu yang ditetapkan. Keberhasilan ini menjadi angin segar bagi upaya penanggulangan banjir di wilayah-wilayah yang selama ini kerap menjadi langganan genangan.

Enam Proyek Drainase Mojokerto Rampung 100%, Lebih Cepat dari Jadwal
Enam Proyek Drainase Mojokerto Rampung 100%, Lebih Cepat dari Jadwal

Baca Juga : Instruksi Tegas Kemenag Mojokerto Untuk Penyaluran Program Makan Bergizi Gratis Bagi Santri

Yayan Ernes, Kabid Penataan Lahan dan Pengembangan Permukiman (PLPP) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, mengonfirmasi perkembangan positif ini. “Pengerjaan sistem drainase di sejumlah titik prioritas pada tahun anggaran ini berjalan dengan sangat baik, bahkan melampaui ekspektasi. Enam paket proyek telah kita serahkan dan berfungsi sempurna, sementara sisanya masih dalam tahap pengerjaan dengan progres yang sangat memuaskan,” papar Yayan, penuh optimisme.

Enam Proyek Perintis yang Sudah Rampung

Keenam proyek yang menjadi pionir dalam penyelesaian ini tersebar di beberapa kecamatan, menargetkan daerah-daerah yang paling membutuhkan. Berikut adalah daftar rincinya:

  1. Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong: Proyek peningkatan sistem drainase lingkungan senilai Rp 1,1 miliar.

  2. Desa/Kecamatan Puri: Peningkatan sistem drainase lingkungan dengan anggaran Rp 989 juta.

  3. Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet: Pembangunan sistem drainase perkotaan senilai Rp 814 juta.

  4. Desa Bangeran, Kecamatan Dawarblandong: Pembangunan sistem drainase lingkungan sebesar Rp 774 juta.

  5. Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet: Peningkatan sistem drainase perkotaan senilai Rp 665 juta.

  6. Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang: Peningkatan sistem drainase lingkungan dengan anggaran Rp 489 juta.

Yayan menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya tentang ketepatan waktu. “Keenam proyek yang sudah selesai ini telah melalui proses pengecekan dan pengujian kualitas yang ketat. Kami pastikan bahwa material dan pengerjaannya sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Progres Membanggakan, Delapan Proyek Lainnya Juga Melaju Cepat

Sementara enam proyek pertama telah menuai hasil, semangat yang sama terlihat pada delapan proyek sisanya. Laporan dari lapangan menunjukkan tren progres yang sangat positif dan kerap melampaui target mingguan.

Yang paling mencolok adalah proyek di Desa Kupang, Kecamatan Jetis. Progres fisiknya telah mencapai 70,6 persen, jauh melampaui target rencana yang hanya 43,4 persen. Artinya, ada kelebihan progres sebesar 27 persen! Proyek yang menargetkan pembangunan saluran sepanjang 871 meter di sisi kanan dan kiri jalan ini diharapkan tuntas sebelum batas akhir 23 November.

“Selain di Kupang, progres di Kedunglengkong juga sangat baik, mencapai 70,4 persen dari rencana 36,8 persen. Secara rata-rata, proyek-proyek lainnya telah menyentuh 50 persen penyelesaian. Kami optimistis semuanya dapat tuntas tepat waktu, bahkan mungkin lebih cepat lagi,” jelas Yayan.

Dampak Strategis: Dari Genangan ke Perlindungan

Pembangunan dan peningkatan sistem drainase ini bukan sekadar proyek infrastruktur biasa. Ini adalah investasi jangka panjang untuk melindungi masyarakat dan aset-aset publik. Berdasarkan pemetaan, lokasi-lokasi yang menjadi sasaran proyek ini tercatat sebagai daerah rawan banjir dan genangan.

“Tujuannya jelas: meminimalisir potensi genangan dan banjir. Dengan saluran drainase yang baik, luapan air hujan dapat dialirkan dengan lebih efektif, mencegahnya meluap ke ruas jalan dan memasuki pemukiman warga. Dampaknya, kami harap, keselamatan dan kenyamanan masyarakat dapat lebih terjamin, terutama ketika musim hujan tiba,” tandas Yayan.

Dengan percepatan ini, Kabupaten Mojokerto tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun ketangguhan dan rasa aman bagi warganya, mengubah daerah rawan banjir menjadi kawasan yang lebih siap menghadapi cuaca ekstrem.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.