, ,

Menjamin Keamanan Wisatawan, Jolotundo Gelar Operasi Pemangkasan Pohon

oleh -185 Dilihat

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pengelola Jolotundo Kerahkan Tim Pangkas Pohon demi Keselamatan Wisatawan

Kota Mojokerto- Menyambut pergantian musim yang kerap diiringi cuaca ekstrem, pengelola wisata Petirtaan Jolotundo di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, tak tinggal diam. Sebuah operasi pemeliharaan dan pengamanan lingkungan pun digelar. Pemangkasan atau pruning sejumlah pohon yang dinilai berisiko di seluruh kompleks wisata bersejarah itu menjadi langkah nyata untuk menjamin keamanan dan kenyamanan setiap pengunjung.

Menjamin Keamanan Wisatawan, Jolotundo Gelar Operasi Pemangkasan Pohon
Menjamin Keamanan Wisatawan, Jolotundo Gelar Operasi Pemangkasan Pohon

Baca Juga : Warga Paling Berhak Diutamakan, Pemkot Mojokerto Kembali Fokuskan Verifikasi Bansos

“Saat ini, kami fokuskan dahulu pada dua pohon di area atas candi dan satu pohon di dekat museum yang percabangannya sudah menyentuh dan berisiko merusak atap bangunan,” jelas Suwarno, Pengurus LMDH Seloliman yang terlibat langsung dalam operasi tersebut. “Keselamatan pengunjung adalah yang utama. Kami tidak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan akibat pohon tumbang.”

Operasi pemangkasan ini bukanlah pekerjaan sembarangan, melainkan sebuah proses yang terencana dan melibatkan tim yang solid

Seluruh elemen, mulai dari pengelola wisata setempat hingga pihak Perhutani, bahu-membahu menjalankan tugasnya. Prosesnya dilakukan secara bertahap selama dua hari, dimulai dari tahap yang paling krusial: inventarisasi dan pemeriksaan kesehatan pohon.

Tim berkeliling ke setiap sudut kompleks Petirtaan Jolotundo, sebuah situs peninggalan era Prabu Airlangga dari Kerajaan Kahuripan yang sarat nilai sejarah. Tidak hanya pohon di dalam area petirtaan, tetapi juga pepohonan yang berjejer di sepanjang akses jalan menuju lokasi turut diperiksa kondisinya secara saksama.

“Kami cek satu per satu. Mana pohon yang sudah tua, rapuh, memiliki cabang yang terlalu rimbun dan berisiko patah, atau yang sudah menunjukkan tanda-tanda keropos. Dari situ, kami tentukan prioritas mana yang harus dipangkas atau diprunning terlebih dahulu,” papar Suwarno.

Langkah proaktif ini bukan tanpa alasan. Lokasi Petirtaan Jolotundo yang berada di kawasan Gunung Penanggungan membuatnya rentan terhadap pengaruh cuaca, terutama angin kencang dan hujan deras yang sering menyertai masa pancaroba. Pencegahan dilakukan untuk meminimalisir risiko terburuk: pohon tumbang.

“Ini sudah menjadi agenda rutin kami setiap menjelang musim hujan. Pruning adalah bentuk antisipasi terbaik yang kami lakukan untuk mencegah pohon tumbang,” tutur Suwarno.

Belajar dari Tragedi Kelam di Masa Lalu

Menjamin Kewaspadaan tinggi yang ditunjukkan pengelola berangkat dari sebuah pengalaman pahit yang masih membekas dalam ingatan. Pada 14 November 2021 silam, sebuah tragedi nahas mengguncang kawasan wisata yang tenang ini. Sebatang pohon jenis kadutan dengan diameter mencapai 80 centimeter, tiba-tiba tumbang usai hujan deras dan angin kencang melanda Trawas.

Pohon yang roboh itu tak hanya menjatuhkan daun dan ranting, tetapi seluruh batangnya yang masif menghantam sebuah warung kopi yang kebetulan sedang ramai dikunjungi. Akibatnya sungguh tragis: tiga orang wisatawan meregang nyawa, tiga lainnya menderita luka berat, dan dua orang mengalami luka-luka ringan. Peristiwa kelam itu menjadi pengingat yang sangat kuat betapa rawannya kekuatan alam dan betapa pentingnya mitigasi bencana.

Oleh karena itu, operasi pemangkasan yang berlangsung hari ini bukan sekadar soal perawatan taman biasa. Ini adalah sebuah komitmen terhadap nilai keselamatan dan tanggung jawab moral.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.