, ,

Puluhan Peserta Mendaftarkan Diri Lomba Tari Kreasi Tradisi Se-Mojokerto Raya

oleh -11 Dilihat

Meriahkan Seni Budaya, Puluhan Peserta Daftar Lomba Tari Kreasi Tradisi se-Mojokerto Raya

Mojokerto Semangat pelestarian budaya daerah terus menyala di Mojokerto Raya. Salah satu buktinya adalah antusiasme tinggi masyarakat dalam menyambut Lomba Tari Kreasi Tradisi se-Mojokerto Raya, yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Mojokerto dan upaya penguatan identitas budaya lokal.

Hingga batas waktu pendaftaran, puluhan peserta dari berbagai wilayah di Mojokerto Raya — baik dari Kota maupun Kabupaten — telah resmi mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi yang akan digelar akhir pekan ini. Mereka berasal dari sanggar seni, sekolah, komunitas tari, hingga perwakilan desa yang siap menampilkan karya tari terbaik hasil eksplorasi budaya Nusantara, khususnya Jawa Timur.

Ajang Menyalurkan Bakat dan Melestarikan Tradisi

Lomba ini tidak hanya menjadi ajang adu kreativitas antar penari, tetapi juga menjadi sarana edukasi, promosi budaya, dan wahana regenerasi seniman daerah. Dalam lomba ini, para peserta diminta menampilkan tari kreasi tradisi — sebuah bentuk pertunjukan yang menggabungkan unsur tradisi dan inovasi modern, tanpa kehilangan nilai budaya lokal.

Menurut panitia penyelenggara dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tujuan utama kegiatan ini adalah mendorong anak-anak muda untuk mencintai budaya daerah mereka sendiri.

“Lewat tari kreasi, peserta bisa lebih bebas berekspresi, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. Ini penting sebagai strategi pelestarian budaya berbasis generasi muda,” ujar salah satu panitia.

Penjurian Ketat, Hadirkan Koreografer dan Budayawan

Untuk menjaga kualitas dan objektivitas lomba, panitia menghadirkan juri profesional, yang terdiri dari budayawan, koreografer ternama, dan praktisi seni tari dari Jawa Timur. Penilaian tidak hanya berdasarkan teknik dan kekompakan, tetapi juga mencakup:

  • Orisinalitas koreografi

  • Kesesuaian kostum dan properti

  • Ekspresi dan penghayatan

  • Nilai-nilai kultural yang diangkat

“Lomba ini bukan sekadar menari indah, tapi bagaimana menghidupkan kembali narasi budaya yang kuat dalam setiap gerak dan alur cerita,” ujar salah satu juri yang juga akademisi seni dari Surabaya.

Tari Kreasi
Tari Kreasi

Baca juga: Kapolres Mojokerto Kota Resmi Berganti, Daniel Promosi, Herdiawan Isi Posisi

Tingginya Antusiasme Jadi Sinyal Positif

Antusiasme peserta yang tinggi membuktikan bahwa seni tari tradisi masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, khususnya generasi muda. Bahkan beberapa sanggar mengirimkan lebih dari satu tim untuk mengikuti lomba ini. Tak sedikit peserta juga rela datang dari wilayah perbatasan Mojokerto seperti Trowulan, Ngoro, dan Pacet demi bisa ambil bagian dalam panggung bergengsi ini.

Seorang peserta asal Bangsal mengatakan, “Kami sudah latihan dua bulan untuk lomba ini. Kami ingin membuktikan bahwa generasi muda pun bisa tampil membanggakan budaya sendiri.”

Harapan ke Depan: Agenda Tahunan dan Festival yang Lebih Besar

Melihat tingginya animo masyarakat, pemerintah daerah berharap lomba ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga bisa berkembang menjadi festival budaya Mojokerto Raya, yang mencakup pertunjukan seni, pameran UMKM, dan kolaborasi lintas komunitas seni.

“Kami ingin Mojokerto dikenal sebagai kota budaya yang aktif dan kreatif. Kegiatan seperti ini adalah pijakan awal menuju mimpi itu,” ujar pejabat dari Disparbud Mojokerto.

Penutup: Seni Tari sebagai Wajah Kearifan Lokal

Lomba Tari Kreasi Tradisi se-Mojokerto Raya bukan sekadar kompetisi, tetapi sebuah perayaan semangat lokal, ekspresi seni, dan kebanggaan akan warisan leluhur. Di tengah arus budaya global, upaya semacam ini menjadi pengingat bahwa kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan layak dirayakan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.