, ,

Tebing 10 Meter Ambruk Di Vila Taruna Loka, Jalan Di Claket Tertutup Longsor

oleh -65 Dilihat

Pacet Diguncang Longsor! Tebing Vila 10 Meter Ambruk dan Tutup Jalan Setelah Hujan Deras

Kota Mojokerto Wilayah Kecamatan Pacet kembali menjadi sorotan setelah diterpa bencana tanah longsor. Kali ini, sebuah tebing setinggi 10 meter di kawasan Vila Taruna Loka, Desa Claket, ambruk dan menutupi badan jalan. Kejadian ini terjadi pasca hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut secara terus-menerus selama beberapa hari, menguji ketahanan lereng-lereng di kawasan pegunungan yang asri ini.

Tebing 10 Meter Ambruk Di Vila Taruna Loka, Jalan Di Claket Tertutup Longsor
Tebing 10 Meter Ambruk Di Vila Taruna Loka, Jalan Di Claket Tertutup Longsor

Baca Juga : Ancaman Banjir Mengintai, Pemkab Mojokerto Buru-buru Buka Sumbatan Dam

Menurut Abdul Khakim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, peristiwa longsor ini terjadi tanpa menimbulkan korban jiwa. “Saat kejadian, beruntung tidak ada warga yang melintas di lokasi,” jelas Khakim. Material yang longsor bukan hanya tanah, tetapi juga membawa serta komponen Tembok Penahan Tanah (TPT) milik vila. “Material campuran tanah dan puing-puing TPT itu menutup sebagian besar badan jalan,” tegasnya.

Skala longsoran yang terjadi terbilang cukup signifikan. Area yang ambruk memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan panjang mencapai 15 meter. Adapun ketebalan material tanah dan bebatuan yang menumpang di jalan diperkirakan mencapai 1,5 meter. Tim BPBD dan pihak terkait langsung bergerak cepat. “Pembersihan total berhasil diselesaikan kemarin pagi. Untuk memastikan keamanan, jalan juga kami semprot dengan air. Ruas jalan tersebut kini sudah dapat dilalui dengan lancar,” imbuh Khakim.

Berdasarkan hasil asesmen lapangan yang dilakukan, akar masalah dari bencana ini adalah kondisi tanah yang sudah dalam keadaan labil. “Hujan deras yang terjadi seharian penuh menjadi pemicu akhir. Tanah sudah jenuh air, hingga akhirnya daya tahannya hilang dan tebing pun ambrol,” papar Khakim, menjelaskan runtuhnya tebing.

Sejarah Longsor Berulang dan Upaya Penanganan

Ini bukanlah kali pertama Pacet mengalami insiden serupa. Sebelumnya, Desa Cepokolimo di kecamatan yang sama juga pernah dilanda longsor yang lebih mengkhawatirkan. Sebuah tebing TPT setinggi 12 meter ambles dan menutup separuh jalan penghubung Pacet-Trawas. Yang membuat insiden itu lebih mencemaskan adalah sebuah mobil yang sedang melintas ikut terdampak material dan terjerembap ke dalam jurang sedalam 5 meter. Longsor di Cepokolimo itu diduga dipicu oleh aktivitas warga yang sedang menguruk dan meratakan lahan di atas tebing.

Menyikapi rangkaian kejadian ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto tidak tinggal diam. Untuk mencegah longsor susulan di lokasi terbaru, telah dilakukan langkah-langkah darurat. “Kami telah memasang tiang pancang beton, gedek (anyaman bambu), dan karung pasir sebagai penahan sementara tebing agar tidak kembali bergerak,” jelas Khakim.

Namun, langkah-langkah tersebut sifatnya hanya sementara. Untuk solusi jangka panjang dan yang lebih permanen, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang kokoh telah direncanakan. “Rencana pembangunan TPT permanen akan kami eksekusi pada tahun depan,” tutup Khakim, memberikan harapan untuk stabilitas kawasan Pacet ke depannya.

Kejadian ini menjadi pengingat yang keras tentang betapa pentingnya manajemen tata ruang dan kestabilan lereng di daerah perbukitan, terutama di tengah intensitas curah hujan yang semakin ekstrem. Kewaspadaan dan mitigasi bencana harus terus ditingkatkan untuk melindungi keselamatan warga dan kelestarian lingkungan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.